Wabah PMK Pengaruhi Penjualan Hewan Ternak di Sulteng
Wabah PMK Pengaruhi Penjualan Hewan Ternak di Sulteng
Penulis: Rian Saputra
SIGI,TVRISulteng - Sejak merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak di Sulawesi Tengah, sangat berdampak pada penjualan hewan ternak. Para pedagang hewan mengaku tahun ini penjualan menurun hingga 50 persen akibat penyakit itu.
Salah satu pedagang ternak yang merasakan dampak itu yakni Syamsuddin. Pedagang ternak yang berkawasan di desa Tinggede, Kecamatam Marawola, Kabupaten Sigi.
Menurutnya, sejak merebaknya kasus PMK di wilayah ini, penjualan ternak khususnya sapi sangat menurun drastis. Bahkan omset yang didapatkan sangat berkurang dari tahun sebelumnya.
"Sangat berpengaruh ini penyakit pak. Sebelumnya kami bisa jual 100 ekor sapi perbulannya. Namun di tahun ini sangat kurang dan berdampak omset menurun hingga 50 persen." Katanya.
Meskipun PMK masih merebak hingga saat ini. Hal tersebut ternyata tidak mempengaruhi harga jual sapi. Sapi dijual dengan harga berkisar 15 juta hingga 60 juta rupiah per ekor serta tergantung ukurannya.
"Kalau untuk harga masih tetap, tidak ada berubah biar ada PMK ini. Apalagi sapi yang kami jual ini semua berbobot besar." Ungkapnya
Berdasarkan data yang ada. PMK di Sulteng diawal bulan Februari ini alami tren peningkatan, tercatat sekitar 1.058 kasus aktif PMk di 5 Kabupaten di Sulawesi Tengah.
Jangan Lupa Subscribe Yah Agar Mendapatkan Update Informasi Dari Kami.
Posting Komentar