News Info Terkini
Live
wb_sunny

Breaking News

Jalan Kerap Dilanda Banjir Guru dan Siswa Kesulitan ke Sekolah

Jalan Kerap Dilanda Banjir Guru dan Siswa Kesulitan ke Sekolah

#
#

Jalan Kerap Dilanda Banjir Guru dan Siswa Kesulitan ke Sekolah


Parigi Moutong, TVRISulteng - Dampak jalan yang kerap dilanda Banjir, para tenaga Guru dan Siswa di SMP Negeri Satap 1 yang terletak di Desa Air Panas, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong, mengalami kesulitan menuju ke Sekolah.


Akibat kondisi tersebut, dinilai sangat menghambat proses belajar mengajar, dan merugikan Siswa yang mengenyam pendidikan di Sekolah itu. Pihak SMP Negeri Satap 1 Parigi Barat menyebutkan, meski saat ini Banjir tidak melanda, namun saat ini air sungai tidak lagi mengalir sesuai alurnya, selain di badan jalan.


Kondisi itu telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir pasca tambang emas ilegal di Desa Kayuboko tidak lagi beroperasi. Sehingga, terdapat gundukan pasir bekas hasil normalisasi sungai yang dilakukan pihak pengelola tambang ilegal saat masih beroperasi.


“Meskipun kondisi saat ini, tak separah sebelumnya. Tetap saja menyulitkan guru menuju ke Sekolah, karena rata-rata berasal dari luar Desa Air Panas,” sebut Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri Satap 2 Parigi Barat, Saida.


Bukan hanya itu, pihak sekolah juga mengaku bila di hulu sungai terjadi hujan, guru kerap khawatir dan bergegas meninggalkan sekolah pasca jam belajar selesai. Sebab, takut tidak bisa menerobos derasnya air sungai menggunakan kendaraan roda dua.


“Kalau banjir, air kan meluap ke badan jalan, tidak bisa dilewati. Sekolah harus diliburkan. Tapi kami selalu berusaha untuk datang ke sekolah,” imbuhnya.


Dari pantauan, para Siswa yang berjalan kaki menuju ke sekolah, terpaksa memilih menggunakan sendal jepit agar mudah melintasi aliran sungai. Setelah tiba di sekolah, barulah para siswa menggunakan sepatu untuk mengikuti proses belajar dan mengajar.


Sementara itu, menanggapi kondisi tersebut pihak Pemerintah Desa Air Panas mengakui, telah melakukan berbagai upaya, agar perbaikan aliran sungai segera ditindaklanjuti. Padahal, pada tahun 2022 lalu saat banjir besar melanda telah ditinjau Wakil Bupati.


“Saat itu, kami telah dipertemukan dengan Wakil Bupati dengan anggota BPD Desa Kayuboko, untuk mencari solusinya. Tapi sampai hari ini, tidak ada,” kata, Sekretaris Desa Air Panas, Muhammad Yasin,


Sejak awal beroperasinya tambang emas ilegal di Desa Kayuboko, Pemerintah Desa Air Panas tidak ikut dilibatkan. Bahkan, pihak Pemdes Kayuboko tidak pernah berkoordinasi.


“Nanti setelah ada banjir, baru mereka datang untuk melakukan ganti rugi. Kami sempat juga mengusulkan pemasangan bronjong, tapi tidak direalisasikan,” tandasnya.


Pemerintah Desa juga tidak bisa berbuat banyak serta bertindak tegas untuk melarang maupun menutup aktivitas tambang emas ilegal saat beroperasi. Sebab, sebagian Warga Desa Air Panas ikut menambang mencari Nafkah dari hasil yang didapatkan pada tambang emas ilegal.**


Penulis: Amirullah
Editor: Hendra
IT: Rahmat

Tags

Newsletter Signup

Jangan Lupa Subscribe Yah Agar Mendapatkan Update Informasi Dari Kami.

Posting Komentar